Breaking News

Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar, Camat Tenjolaya Pimpin Upacara Hardiknas 2023

 


BOGOR= Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor menggelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2023, bertempat di Halaman Kantor Kecamatan Tenjolaya Selasa 2Mei 2023.

Rangkaian upacara berlangsung khidmat dan tertib mulai dari penghormatan, pengibaran bendera merah putih, pembacaan teks Pancasila, pembacaan teks Pembukaan UUD 1945 hingga doa.


Peserta upacara terdiri Camat Farid Ma'ruf, H. Sanwani Sekcam beserta jajarannya, Para Kepala desa bersama jajarannya, Utusan UPT, Para Kepala Sekolah dan pengurus Yayasan pendidikan.

Pada upacara peringatan Hardiknas 2023 Camat Tenjolaya membacakan pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Menristekdikti) melalui Surat Nomor 12811/MPK.A/TU.02.03/2023 tentang Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 menetapkan tema Hari Pendidikan Nasional 2023 adalah "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar".


Hari  Pendidikan Nasional di adopsi dari lahirnya Ki Hajar Dewantara atau yang memiliki nama asli R.M Suwardi Suryaningrat mempelopori pendidikan bagi pribumi pada zaman kolonialisme Belanda. Ia lahir dari keluarga ningrat pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta.

Kiprah Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan Nasional

Ki Hajar Dewantara bersama rekannya dr. Cipto Mangunkusumo dan E.F.E Douwes Dekker mendirikan Indische Partij. Partai Politik pertama Indonesia pada masa Hindia Belanda itu bertujuan meraih kemerdekaan Indonesia.

Ki Hajar Dewantara sangat anti dengan Belanda. Dia pernah melontarkan sindirian keras yang dituangkan dalam bukunya berjudul Als Ik Een Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda).

Kritikan pedasnya membuat pemerintah Belanda gerah. Belanda lalu mengasingkan Ki Hajar Dewantara ke Negeri Kincir Angin.

Ki Hajar Dewantara tak berkecil hati. Selama menjalani masa pengasingan di Belanda, dia justru mendalami bidang pendidikan dan pengajaran. Hingga pada 1918, ia kembali ke Tanah Air dan berkecimpung penuh di dunia pendidikan.

Pada 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara lantas mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang diberi nama Taman Siswa. Berdirinya Taman Siswa tak lain bertujuan untuk mencerdaskan pemuda pribumi, serta menanamkan rasa nasionalisme.


Semboyan Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara memiliki semboyan yang digunakan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Semboyan dalam bahasa Jawa ini berbunyi Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Semboyan tersebut dapat diterjemahkan seperti berikut ini:

Ing Ngarsa Sung Tulada: di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik

Ing Madya Mangun Karsa: di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide

Tut Wuri Handayani: dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan

Mbah : Botak



© Copyright 2022 - BOTAK ONE NEWS